Ternyata Bersedekah itu Nikmat

2 04 2008

Kejadian ini saya alami beberapa waktu yang lalu—tepatnya saya tidak ingat, yang pasti masih dalam tahun masehi. Siang hari ketika perut terasa memanggil-manggil, saya memutuskan untuk mampir sejenak ke Warung Sofi (Soto FIA maksudnya,,,) guna menyenangkan perut saya yang tak henti-hentinya berkomentar. Saya memesan satu porsi soto ayam. Dalam penantian yang tak pasti, tiba2 datang senior saya yang akhirnya mengobrol kesana-kemari. Soto datang dan saya makan, begitu juga senior saya.

Setelah makan, saya berencana membayar apa yang sudah saya makan (ya harus..masak gratis). Tapi tiba2 lagi, sang senior membuat kejutan. Ia membayar apa yang telah saya makan, klo gak salah 4000 rupiah (ditraktir gitu,,). Saya tak berkutik, akhirnya hanya bisa mengucap ”matur nuwun yo mas..”.

Setelah makan, saya sholat ’Ashar di Mushola FIA nan mungil tapi indah. Selama sholat, saya kepikiran untuk membelikan sesuatu buat temen2, karena saya dah dibelikan soto oleh senior saya. (wah, sholat sambil nglamun ya…gak khusyuk iki….)

Akhirnya kesampaian, balik dari mushola, ngelihat ada penjual tahu. Saya memutuskan untuk membeli 5000 rupiah dan saya makan bersama temen2. Saya dah dibelikan soto, maka saya harus membeli jajanan buat temen2 seharga itu pula. Itu yang ada dalam benak saya..

Sebelum maghrib, saya sudah kembali ke kos. Sampai di kos, teman kos saya terlihat membawa dua kotak nasi dari kantor di mana beliau bekerja. Satu kotak nasi Padang, dan satu kotak nasi…(gak tau namanya, pokoke enak..) beliau memberi saya satu kotak yang berisi nasi Padang..alhamdulillah…Allah ternyata membalas lebih apa yang saya berikan kepada teman2 sore tadi..klo nasi padang itu dirupiahkan, mungkin sekitar sepuluh ribu…

Wahh…siang dapet soto, sore mbelikan tahu, eh malam dapet nasi Padang..enak tho…

Prinsipnya adalah Terima Kasih, setelah kita menerima, kita kasihkan kembali kepada yang lain…plong rasanya…

Dan saya yakin itu adalah balasan Allah atas apa yang saya lakukan..dan ini hanyalah contoh kecil sebuah ungkapan saling memberi karena pertemanan. Bagaimana jika memberi (sedekah) di jalan Allah?duh… alangkah nikmatnya jika bisa bersedekah di jalan Allah dengan harta dan jiwa kita…

Memang, janji Allah untuk membalas orang yang telah berbuat kebaikan, termasuk sedekah dengan sesuatu yang lebih baik telah banyak di sebutkan di dalam Al-Qur’an.

Man jaa’a bil hasanati, falahu ’asyru amtsaliha. Barangsiapa berbuat kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan yang serupa. Ngasih satu dapat sepuluh….wooww..

Allah juga menyebutkan tentang keutamaan sedekah sebagai berikut:

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqoroh:261)

Subhanallah…satu kebaikan bisa dilipatgandakan sebanyak 700 kali? Siapa yang nggak mau…

Namun, semua itu harus dilandasi dengan keikhlasan mengharap ridho Allah. Akan sia-sia jika apa yang dilakukan bukan semata-mata karena Allah. Bak debu yang menempel di atas batu yang kemudian tersapu oleh air hujan. Na’udzubillahi min dzalik.

Saya teringat dengan sebuah ungkapan yang disampaikan oleh Ibnu ’Athoillah dalam kitabnya Al-Hikam yang berbunyi:

Al-a’malu shuwarun qaaimatun, wa arwahuha wujuudun sirril ikhlasi fiiha

Amal itu kerangka yang mati, dan ruhnya adalah keikhlasan yang ada padanya.

Jadi, setiap amal kita, termasuk bersedekah, harus dilandasi dengan keikhlasan. Dan keikhlasan itupun sulit untuk di definisikan. Belum tentu orang yang mengatakan Ikhlas, termasuk orang yang ikhlas. Dan belum tentu orang yang mengatakan tidak ikhlas, termasuk orang yang tidak ikhlas. As-Suusiy mengatakan ”ikhlas adalah tidak merasa ikhlas. Barangsiapa masih melihat ikhlas dalam ikhlasnya, maka ikhlasnya masih membutuhkan ikhlas lagi”. Hanya Allah yang dapat menilai hati-hati kita.

Semoga kita digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang suka bersedekah dan orang-orang yang ikhlas dalam bersedekah. Amiin..

Wallahu a’alamu maa fi quluubina..


Aksi

Information

5 responses

14 04 2008
fidian

Irfan, tau gk, sebenernya waktu kamu cerita tentang hal ini aq terus terang saja merasa iri…. Iri dengan yg diberikan Allah kpdmu, bukan soto atau nasi padangnya…tapi iri dengan rasa itu……rasa yakin bahwa Allah akan memberikan yg lebih baik dari apa yg kita berikan kpd orang lain… Satu rahasia lagi, bahwa ketika km sholat dan perfikir akan membelikan sesuatu buat teman2mu, seketika itu pula Allah telah membalasnya… bahwa Allah telah menggerakkan pikiranku untuk membawakan gantinya untukmu….

14 04 2008
fidian

uneg-unegnya aq posting di PORTALku y? thx…

16 06 2008
fajar

saya pernah nyumbang mahasiswa yg buka posko banjir di depan kantor. kalo gak salah 50rb. dan percaya ato tidak, siangnya Allah lgsg mengganti dgn 40 kali lipat. tp memang gak setiap saat hati & tangan ini bisa ringan memberi.

28 08 2008
liroesdy

bener banget tuh mas…

saya sendiri pernah kok, waktu itu cuman ngasih 1000 ama org yg minta sumbangan. Eh pas naik metromini abangnya lupa nagih ongkos, saya sendiri juga “ngeh” pas turun…. jadi gratis deh 🙂

23 08 2009
mega

100% bener aku juga pernah maski gak aku raasaka secara real tpi semua harta benda adalah titipan allah barang siapa yang memanfaatkan ke jalan yang benar maka allah pasti akn melipatgandakan kepada kita.

Tinggalkan komentar